Info Sekolah
Kamis, 21 Nov 2024
  • Dibuka PPDB Tahun Ajaran 2023-2024 SDIT-SMPIT ASSU'ADAA - Jangan Sampai Kehabisan Kuota di Gelombang 1, DISKON 2 Juta..di Gelombang 1 sampai Bulan November 2022

System Manajemen Akhlak (Halaqoh)

Diterbitkan : - Kategori : Artikel

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur peserta didik dalam mencapai tujuannya dan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan krisis moral, perilaku seks bebas, maraknya anarkis, dan anak berperilaku tidak sopan maupun tidak jujur yang sulit ditanggulangi, mengakibatkan anak lupa dan meninggalkan pendidikan yang mereka miliki terutama pendidikan religiusnya, maka dapat dikatakan tujuan pendidikan belum sepenuhnya tercapai. Berdasarkan fenomena tersebut, tampaknya memang perlu adanya suatu tindakan yang merubah perilaku peserta didik Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur peserta didik dalam mencapai tujuannya dan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Penerapan pendidikan karakter religius di SMPIT ASSU’ADAA,sebenarnya dapat berkembang dengan baik dan sesuai apa yang dikehendaki tanpa melanggar nilai-nilai atau norma yang berlaku dalam suatu keagamaan yang ada. Dalam proses pembentukan karakter religius, peserta didik tidak akan berlangsung dengan sendirinya akan tetapi proses tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan,lingkungan rumah dan lingkungan masyarakat pun harus ada, karena dengan adanya faktor-faktor tersebut peserta didik dapat lebih luas wawasan akan karakter religius yang ada dan nantinya peserta didik dapat mengaplikasikannya dalam suatu lingkungan yang baik. Upaya pembentukan karakter menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan hidup. Salah satu usaha pembentukan karakter yaitu melalui dunia pendidikan, karena dengan adanya pendidikan sendiri merupakan usaha yang bersifat religious,terlebih lagi di sekolah islam terpadu Assu’adaa yang menjadikan dasar islam sebagai pokok utama dalam pembelajaran.Atas dasar demikianlah ,As su’adaa memprogramkan dengan kegiatan sistem  metode halaqoh dengan dasar kitab ahklaqul libanin karangan : Syeikh Umar bin Ahmad Baraja. Metode halaqoh sendiri bertujuan membentuk kepribadian anak memiliki akhlak yang mulia dan pembentukan karakter religius.

Makna Halaqah

Secara bahasa halaqah artinya lingkaran. Secara istilah halaqah berarti pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar. Dalam bahasa lain bisa juga disebut majelis taklim, atau forum yang bersifat ilmiyah.

Istilah halaqah (lingkaran) biasanya digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran Islam. Jumlah peserta dalam kelompok kecil tersebut berkisar antara 3-12 orang, dimana ada satu orang yang bertindak sebagai narasumber yang sering diistilahkan dengan murabbi atau pembina. Di dalamnya mereka kemudian mengkaji Dinul Islam dengan minhaj  atau kurikulum tertentu dengan sasaran dan tujuan tertentu pula.halaqah yang banyak diselenggarakan itu memang tidak bertujuan mencetak ahli syariah, tetapi lebih kepada membentuk wawasan dan kepribadian yang Islami.

Peran Murabbi dalam menangani masalah mad`u-nya

Murabbi sebenarnya memiliki peran yang sangat signifikan dalam membina dan membentuk binaannya. Secara umum, sosok murabbi yang ideal adalah yang bisa menjadi sosok seorang ayah yang mengayomi, seorang guru yang mengajarkan ilmu, seorang sahabat sejati dan juga seorang pimpinan yang menunjuki.

Yang terpenting adalah halaqah dirasakan sangat bermanfaat bagi pengembangan pribadi (self development) para pesertanya. Halaqah yang berlangsung secara rutin dengan peserta yang tetap  berlangsung dengan semangat kebersamaan (ukhuwah Islamiyah). Dengan nuansa semacam itu, peserta belajar bukan hanya tentang nilai-nilai Islam, tapi juga belajar untuk bekerjasama, saling memimpin dan dipimpin, belajar disiplin terhadap aturan yang mereka buat bersama, belajar berdiskusi, menyampaikan ide, belajar mengambil keputusan dan juga belajar berkomunikasi. Semua itu akan membentuk kematangan pribadi para pesertanya. Sehingga saat-saat liqo tarbawi merupakan yang paling dirindukan. Selanjutnya sang mutarabbi menjelma sebagai murabbi dan da’i bagi umat. Ilmu dan pemahaman yang didapatkan dalam liqo tarbawi , telah menjadi tema da’wah untuk disampaikan kepada yang lainnya. Mereka akan menjadi  sosok-sosok Rabbaniyyun bagi umat.

Agar Halaqah Tarbiyah Menjadi Sukses

Agar sebuah halaqah tarbiyah dapat sukses dalam menjalankan perannya antara lain :
Yang pertama dan utama, adalah istiqamah. Hal ini  harus senantiasa menghiasi jiwa para murobbi,mad’u atau mentor dalam melewati putaran roda da’wah . Istiqamah dalam hidayah, istiqamah dalam keikhlasan, istiqamah dalam kesabaran. Inilah hal terberat bagi setiap mereka yang menyerukan agama ini dan bahkan nabi sekalipun.

Yang kedua, adalah disiplin dalam tanggung-jawab. Tanggungjawab yang berangkat dari kesadaran akan amanah da’wah ini, haruslah menjadi tradisi yang diwariskan oleh para Murabbi kepada mutarabbinya. Semakin mereka disiplin pada tanggung-jawab da’wah dan tarbiyah, semakin Allah memudahkan semua urusan mereka. Dan bahkan, seringkali Allah menganugerahkan jalan keluar yang tidak disangka-sangka atas berbagai kesulitan yang dihadapi.

Yang ketiga, adalah paripurna dalam peran tarbiyah. Seorang Murabbi atau Murabbiyah – ketika mentarbiyah mutarabbinya – tidak hanya memerankan diri sebagai seorang guru (muwajjih) yang menyampaikan ilmu-ilmu Islam dan taujihatnya. Tetapi pada saat bersamaan, ia menjadi seorang syaikh/ustadz dalam memelihara dan meningkatkan ruhiyah mutarabbi-nya. Ketika menghadapi masalah-masalah yang dialami sang mutarabbi, ia menjadi bapak atau ibu (walid) bagi mutarabbi-nya. Dengan penuh kasih-sayang dan kesabaran, ia membimbing sang anak untuk mampu menyelesaikan persoalan-persoalannya. Memuji keberhasilannya dan memotivasi untuk bangkit dari kegagalannya. Ketika berada di medan da’wah dan amal jama’i, ia berperan sebagai pemimpin yang ikhlas, bijak dan juga tegas. Ia tahu kapan harus berdiskusi dan kapan harus instruksi. Ia buka ruang partisipasi dan syura (musyawarah) untuk menghasilkan yang terbaik. Ia senantiasa mengambil keputusan setelah memohon taufiq dan hidayah dari Allah .

Penutup
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tarbiyah adalah sebuah proses pendidikan atau pembelajaran. Halaqah tarbiyah tidak lain hanyalah wasilah (sarana) yang bisa dimanfaatkan dalam rangka dakwah kepada Allah dan melahirkan generasi yang islami. Sebagaimana metode Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam selama tiga tahun menyampaikan dakwah dalam bentuk ajakan per individu dari rumah ke rumah.Khusus di SMPIT AS SU’ADAA, Di tempat inilah mereka dibina dan dikader dengan sungguh-sungguh dan terus menerus.

Satu hal lagi, bahwa halaqah Tarbiyah sama sekali tidak identik apalagi merupakan hak milik suatu organisasi atau Jamaah tertentu.  Sekelompok Muslim dari mana pun dan kapan pun bisa berinisiatif membentuk sebuah halaqah tanpa harus terikat dengan organisasi atau jamaah tertentu.  Wallahu A’lam. ( Dikutip dari berbagai sumber )

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar